Sabtu, 16 Februari 2013
NAPAK TILAS SEJARAH ISLAM DI SPANYOL
NAPAK TILAS SEJARAH ISLAM DI SPANYOL
Oleh : Tauhedi As’ad
A. Pendahuluan.
Ketika Islam memasuki masa kemunduran, Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan hanya terlihat pada bidang politik dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan bagian dunia lainnya, tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, karena kemajuan ilmu dan teknologi inilah yang mendukung keberhasilan politiknya. Kemajuan Eropa tidak dapat dipisahkan dari kekuasaan Islam yang ada di Spanyol, dari sinilah Eropa banyak menimba ilmu. Pada periode klasik, ketika Islam mencapai puncak masa keemasan, Spanyol merupakan pusat peradaban yang sangat penting menyaingi Baghdad yang ada diwilayah timur, ketika itu orang-orang Eropa Kristen banyak belajar di perguruan-perguruan tinggi disana. Secara langsung Islam menjadi guru bagi orang Eropa, karena itu Islam yang ada di Spanyol sangat menarik bagi para sejarawan untuk mengkajinya.
Banyak para tokoh Islam cemerlang yang mampu memberikan konstribusi keilmuan tentang keislaman, politik dan sosial untuk memperjuangkan negaranya sehingga Spanyol menjadi peradaban yang representatif. Pada perkembangannya, kekuasaan Spanyol tambah merosot dibidang kekuatan politik negara karena tidak adanya negosiasi yang baik untuk melakukan perbaikan antara rakyat dengan penguasa sehingga Islam di Spanyol secara bertahap mengalami kemunduran. Salah satunya adalah pengusiran seorang tokoh pemikir Islam dan pembakaran kitab-kitab yang berbobot kemudian sebagian kitabnya diambil oleh orang-orang Eropa untuk dipelajarinya. Asumsi diatas merupakan gambaran sejarah peradaban Islam di Spanyol yang pernah jaya, kemudian mengalami kemunduran drastis yang dialamainya sehingga Islam di Spanyol terkubur dan diganti oleh komunitas yang mayoritas masyarakat kristen sampai saat ini.
B. Masuknya Islam Ke Spanyol.
Andalusia merupakan nama suatu wilayah yang pada periode sebelum Islam dikenal dengan sebutan semenanjung Iberia. Nama Andalusia berasal dari kata Vandal, karena bagian selatan bangsa itu pernah dikuasai oleh bangsa Vandal yang pada akhirnya mereka diusir oleh bangsa Gothia barat pada abad V. masehi. Sebenarnya Islam masuk di wilayah Spanyol sudah sangat lama, yaitu pada masa kepemimpinan Islam berada pada Amirul Mu'min Umar bin Khattab. Penaklukan semenanjung ini berawal dari kekuasaan Islam yang ada di Afrika Utara pada zaman khalifah Al-Walid yang pada masa itu gubernur Afrika Utara Musa bin Nushair mengawali mengirimkan pasukan sebanyak 500 orang yang di pimpin oleh Tarif rbnu Malik pada tahun 91 h./ 710 m. ia dan pasukannya mendarat pada sebuah tampat yang kemudian diberi nama Tarifa.
Ekspedisi ini berhasil dan ia kembali ke Afrika utara membawa hanyak ghanimah. Kemudian, Musa Ibnu Nushair mengirimkan 7000 tentara yang dipimpin oleh Thariq ibn Ziyad. Ekspedisi kedua ini mendarat di bukit karang yang akhirnya tempat itu diabadikan dengan sebutan Giblaltar (Jabal Thariq) pada tahun 92 H/ 711 m. pada bukit itu-Thariq ibn Ziyad berpidato untuk membangkitkan semangat juang pasukannya karena musuh yang akan mereka hadapi sangat banyak yang jumlahnya berlipat ganda, selain itu Thariq memberikan kejutan pada se'uruh pasukannya yaitu membakar semua perahu yang ada. Pada saat yang bersamaan Thariq ibn Ziyad mendapat tambahan pasukan sebanyak 5000 pasuken dari Afrika utara sehingga pasukannya menjadi 12000 orang.
Pertempuaran pertama pecah dekat muara sungai Salado yang terjadi pada bulan Ramadlan tahun 92 H bertepatan dengan 19 juli 711 M. pertempuran itu mengawali kemenangan Thariq ibn Ziyad sampai pada akhirnya Toledo ibukota Ghotia barat dapat direbut pada masa itu juga. Pada bulan Juni tahun 712 Musa membawa pasukan sebanyak 10000 untuk menaklukkan kota-kota yang belum direbut oleh Thariq ibn Ziyad sampai pada bulan Juni tahun berikutnya. Akhirnya Thariq ibn Ziyad menyerahkan kepemimpinan Andalusia kepada Musa disuatu kota kecil Talavera dan pada saat itu juga, Musa mengumumkan bahwa Andalusia bagian dari wilayah kekuasaan bani Umayah yang berpusat di Damaskus.
Penaklukan selanjutnya diarahkan di bagian utara hingga mencapai kaki pegunungan Pyrenia yang mana dikaki bukil itu terbentang tanah milik bangsa Prancis, Musa bcrambisi menaklukkan daerah itu, namun Khalifah Al-Walid tidak merestuiilya bahkan ia memanggil Musa dan Thariq ke Damaskus. Sebelum bcrangkat Musa menyerahkan kekuasaannya kepada Abdul Aziz ibn Musa yang akhirnya ia dapat menaklukkan wilayah Andalusia bagian timur, sehingga pada akhirnya seluruh wilayah Andalusia dapat dikuasai, kecuali Galicia sebuah wilayah yang tandus yang di bagian barat semenanjung itu.
Andalusia menjadi salah satu propinsi dari daulah bani Umayah sampai Tahun 132/750. Selama pada periode itu para gubernur berusaha mewujudkan impian Musa bin Nushair untuk menguasai Galia. Akan tekrptTdalam sebuah pertempuran Poitiers di dekat Tours pada tahun 114-733 tentara Islam dibawah kepemimpinan Abd Rahman al-Ghafiqi dapat dipukul mundur oleh tentara Nasrani yang dipimpin oleh Karel Martel. Itulah merupakan akhir dari serentetan kisah kesuksesan umat Islam di utara pegunungan Pyrenia. Dan setelah itu sejarah tidak pernah mencatat lagi kemenangan yang berarti dalam menghadapi serangan balik kaum Nasrani.
C. Perkembangan Islam di Spanyol.
Sejak pertama kali Islam menginjakkan kakinya di Spanyol hingga akhirnya harus hengkang dari negeri itu, Islam memainkan peranan yang sangat penting, masa itu berlangsung hampir lebih tujuh setengah abad. Sejarah panjang umat Islam di Spanyol itu dapat dibagi menjadi enam periode.
1. Periode Pertama (711-755 M).
Pada periode ini wilayah Spanyol belum sepenuhnya dapat dikuasai secara sempurna, dari segi stabilitas politik wilayah ini masih lerjadi gangguan-gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar. (iangguan dari dalam antara lain terjadinya perselisihan diantara elit penguasa terutama adanya perbedaan etnis dan golongan, selain itu terdapat perbedaan antara khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang berpusat di (Kjiairawan. Masing-masing mengaku mereka yang paling berhak menguasai daerah Spanyol. Oleh karena itu dalam waktu yang sangat singkat terjadi banyak pergantian wali di Spanyol. Perbedaan politik itu sering menyebabkan perang saudara. Hal ini juga berkaitan dengan perbedaan etnis terutama antara Barbar dan Arab, didalam Arab sendiri terdapat dua etnis tersendiri yang terus bersaing yaitu suku Arab utara dan selatan.
Perbedaan etnis ini yang seringkali menimbulkan konflik politik, terutama ketika tidak ada figur yang tangguh, oleh karena itu sebabnya di Spanyol tidak ada gubernur yang mampu memptrtahankan kekuasaannya dalam jangka waktu yang agak lama. " Gangguan dari Iuar datang dari sisa musuh-musuh Islam yang ada di pegunungan yang tidak mau tunduk pada pemerintahan Islam. Gerakan ini terus memperkuat diri sehingga gerakan ini nantinya yang akan mengusir Islam dari Spanyol setelah berjuang hampir 500 tahun. Dalam periode ini bisa dikatakan Islam di Spanyol belum memasuki pembangunan dibidang peradaban dan kebudayaan, karena seringnya terjadi konflik baik secara internal maupun eksternal. Periode ini berakhir sampai datangnya Abd al-Rahman al-Dhakhil ke Spanyol pada tahun 138 H/755 M.
2. Periode Kedua (755-912 M).
Pada Tahun 750 M, Abbasiyah meraih tampuk kekuasaan dengan ditandai pembantaian massal terhadap anggota keluarga Umayyah. Meski demikian, ada segelintir orang yang selamat dari pembantain itu, salah satunya adalah Abd al-Rahman ibn Mu'awiyah, cucu Hisyam khalifah kesepuluh Umayah diberi gelar al-Dakhil karena beliau lolos dari kejarari Bani Abbasiyah dan bisa masuk ke Spanyol dengan selamat. Pelarian Abd al-Rahman dengan adiknya dimulai dari perkemahan orang Arab Badui di tepian kiri sungai Efrat untuk menyelamatkan diri dari kejaran penguasa Abbasiyyah, sedangkan adiknya tidak lo!os dari keselamtannya sehingga meninggal dunia di tengah sungai karena tidak pintar berenang, sementara kakaknya terus berenang sampai diseberang sungai dengan selamat.
Meskipun tidak memakai geiar khalifah dan hanya memakai gelar Amir saja, negeri ini yang terkenal mempunyai tiga Abd al-Rahman sangatlah maju. Tiga orang Abd al-Rahman ini adalah Abd al-Rahman I yang terkenal dengan nama "al-Dakhil" (yang masuk), Abd al-Rahman II yang bergelar " al-Ausath" ( yang pertengahan) sampai pada Abd al-Rahman III, yang bergelar "al-Nashir" (yang membela) menambah semarak kepemimpinan di Andalusia, hampir tidak dapat diputuskan siapa yang paling besar jasanya diantara ketiga raja tersebut, karena ketiganya mempunyai kedudukan tersendiri yang antara satu dan satunya melebihi yang lain. Merekalah yang memperteguh daulat itu. Mereka juga yang menghamparkan sayap ke-Arab-an di benua Barat. Ketiga orang ini sangat cerdik dan ahli dalam hal mengatur tentang negeri.
Pada periode ini Spanyol mulai dipimpin oleh Abd al-Rahman I, umat Islam Spanyol mulai memperoleh kemajuan-kemajuan baik dalam bidang politik maupun peradaban. Sekolah-sekolah mulai didirikan, Abd al-Rahman I mendirikan masjid Cordova serta sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol. Pada masa ini berkuasa pula Hisyam yang terkenal dengan sang penegak hukum Islam, dan terkenal pula sebagai pembaharu dalam bidang kemiliteran. Dialah yang memprakarsai tentara bayaran di Spanyol. Abd al-Rahman II dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu, pemikiran filsafat mulai masuk pada periode ini, ia mengundang para pemikir dari dunia Islam datang ke Spanyol. Pada saat inilah kegiatan ilmu pengetahuan di Spanyol mulai semarak.
Sekalipun demikian, berbagai ancaman dan kerusuhan terus terjadi. Pada pertengahan abad ke-9 stabilitas negara terganggu dengan adanya gerakan Kristen fanatik yang mencari. kesyahidan, namun gereja kristen Spanyol tidak menaruh simpati dengan gerakan itu, karena pemerintah Islam telah menerapkan kebebasan beragama. Penduduk Kristen diperbolehkan memiliki pengadilan tersendiri dengan berdasarkan hukum Kristen, peribadatan tidak dihalangi. Lebih dsri itu mereka diizinkan mendirikan gereja-gereja baru disamping asrama rahib atau lainnya. Mereka juga tidak dihalangi masuk sebagai anggota pemerintahan atau menjadi karyawan pada instansi militer.
Ganguan yang paling serius pada periode ini datang dari umat Islam sendiri, goiongan pemberontak Toledo pada tahun 852 M membentuk negara kota yang berlangsung selama 80 tahun. Disamping itu orang yang tak puas membangkitkan revolusi. Yang terpenting adalah pcmberontakan yang dipimpin oleh Hafsun dan anaknya yang berpusat dipeguiiungan Malaga, seiain itu perselisihan antara orang Arab dan Barbar terus terjadi.
3. Periode Ketiga (912-1013)
Periode ini berlangsung pada pemerintahan Abd al-Rahman III yang bergelar al-Nashir sampai muncuinya raja-raja kelompok yang dikenal dengan sebutan (al-Thawaif) pada periode ini Spanyol diperintah oleh khalifah, penggunaan gelar khalifah ini bermula dari berita yang sampai pada Abd al-Rahman III, bahwa Al-Muqtadir, khalifah Bani Abbasiyah di-Baghdad meninggal dunia dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Menurut penilaiannya pada saat ini pemerintah Baghdad berada dalam kemelut. la berpendapat bahwa saat ini merupakan saat yang tepat untuk memalai gelar khalifah yang telah hilang selama 150 tahun dari Bani Umayah. Karena itulah gelar ini mulai dipakai pada tahun 929 M. Pada periode ini Khalifah-khalifah besar yang memerintah ada tiga orang, yaitu Abd al-Rahman al-Nashir 912-961 M, Hakam II (961-976 M) dan Hisyam II (976-1009 M).
Pada saat kemajuan di Spanyol mengalami puncaknya menyaingi kemajuan yang ada di Baghdad. Abd al-Rahman al-Nashir mendirikan universitas Cordova. Perpustakaan ini mempunyai ratusan ribu buku. Hakam II juga merupakan kolektor buku dan pendiri perpustakaan. Pada saat ini masyarakat dapat menikmati kesejahte'raan dan kemakmuran serta pembangunan kota berelangsung cepat. Ketika Hisyam naik tahta dalam usia sebelas tahun khilafah mengalami gonjang-ganjing, oleh karena itu kekuasaan alctual berada ditangan para pejabat. Pada tahun 981 M, khalifah menunjuk Ibn Abi 'Amir sebagai pemegang kekuasaan secara mutlak. Ibnu Amir merupakan seseorang yang sukses dalam mengembangkan sayap kekuasaan dan melebarkan daerah kekuasaan Islam dengan atas keberhasilannya ia mendapat gelar al-Mansur Billah. la wafat pada tahun 1002 M dan digantikan oleh anaknya yang tidak mempunyai kualitas bagi jabatan itu.
Beberapa tahun kemudian, negara yang asalnya makmur berubah menjadi kacau balau, akhirnya pada tahun 1009 M khalifah mengundurkan diri. Beberapa orang dicoba untuk. menduduki jabatan itu dan tidak ada satupun yang sanggup memperbaiki keadaan. Akhirnya pada tahun 1013M dewan menteri yang memrintah Cordova menghapuskan jabatan khalifah. Ketika itu, Spanyol telah terpecah dalam negara-negara kecil yang berpusat pada kot-kota tertentu. tugas utama yang mestinya dikembangkan oleh khalifah sesudahnya adalah mengamankan wilayah dan mencari penyelesaian bagi sejumlahh permasalahan yang pelik yang muncul karena adanya dua elemen penduduk yaitu Kristen dan muslim dan juga mestinya mengatasi kecemburuan sosial antara muslim Arab lama dan muslim Spanyol muallaf.
4. Periode Keempat (10(3-1086 M).
Pada periode ini Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil dibawah pemerintahan. Raja-raja golongan "Al- Muluk al-Thawaif yang berpusat seperti pada kota Sevtrter Granada; Toledo darrsebagainya. Yang terbesar adalah Abadiyah di Seville. Pada masa ini umat Islam kembali pada masa pertikaian yang
intern. Ironisnya, kalau terjadi perang saudara ada diantara pihak-pihak yang meminta bantuan kepada orang Kristen. Melihat kelemahan dan kekacauan ini umat Kristen mengambil inisiatif untuk melakukan penyerangan. Meskipun kehidupan politik tidak stabil tetapi kehidupan intelektual masih tetap sangat maj u pada periode ini. Istana-istana mendorong pada para sarjana untuk mendaptkan perlindungan dari istana yang satu ke istana yang lain.
4. Periode Kelima (1086-1248 M).
Pada periode ini meskipun Islam meskipun terpecah dalam beberapa negara tapi masih terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu dinasti Murabbitun (1086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti Murabbitun pada mulanya adalah sebuah gerakan agama yang didirikan oleh Yusuf ibn Tasyfin di Afrika utara. Pada tahun 1022 M ia berhasil mendirikan kerajaan yang berpusat di Marakesy. Ia masuk Spanyol atas undangan raja-raja Spanyol yang memikul berat perjuangan karena negerinya diserang oleh orang-orang Kristen. Ia dan tentaranya memasuki Spanyol dan berhasil mengalahkan tentara Kastilia. Karena perpecahan diantara raja-raja Spanyol akhirnya Yusuf melangkah lebih jauh untuk menguasai Spanyol dan akhirnya ia berhasil untuk itu.
Pada masa Yusuf diteruskan oleh anaknya yaitu AH yang saleh, pada masa ini timbul gairah agama yang sangat fanatik dan hal ini menimbulkan kerugian kaum Kristen, Yahudi, bahkan kaum muslim liberal. Pada masa ini karya al-Ghazali dimasukkan kedalam daftar hitam dan dibakar di Spanyol dan Maroko. Akan tetapi penguasa-penguasa sesudahnya sangat lemah dan akhirnya pada tahun 1143 M dinasti ini berakhir baik di Afrika Utara maupun di Spanyol. Kemudian digantikan dengan dinasti Muwahhidun. Saragossa jatuh ke tangan penguasa Kristen pada masa dinasti Murabbitun tepatnya pada tahun 1118 M. Sebenamya pada masa sesudah ini muncul kenbali dinasti-dinasti kecil tetapi tidak dapat bertahan lama, kira-kira tiga tahun. Pada tahun l146 M penguasa dinasti Muwahhidun yang berpusat di Afrika Utara mcrebut daerah ini.
Dinasti Muwahhidun datang ke Spanyol dibawah kepemimpinan Abd al-Mun'im antara tahun 1114 M dan 1154 M, kota-kota penting Spanyol jatuh ketangannya. Untuk beberapa dekade dinasti ini mengalami kemajuan. Kekuatan Kristen dapat dipukul mundur, akan tetapi tidak lama setelah itu Dinasti ini juga mengalami kemrosotan. Pada tahun 1212 M kekuatan-kekuatan kristen memperoleh kemenangan besar di las Navas de Tolesa. Kekalahan yang dialami Muwahhidun menyebabkan dia memilih untuk meninggalkan Andalusia dan kembali ke Afrika utara pada tahun 1235M. Kekuasaan Spanyol kembali dibawah kekuasaan-kekuasaan kecil, dalam kondisi demikian umat Islam tidak mampu bertahan dari serangan-serangan Kristen yang semakin besar. Tahun 1238 M Cordova jatuh ketangan penguasa Kristen selanjutnya pada tahun 1248 M.
5. Periode Keenam (1248-1492 M).
Pada periode ini Islam hanya berkuasa di Granada dibawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M) peradaban kembali mengaalami kejayaan sama pada zaman Abd al-Rahman al-Narhir, akan tetapi secara politik dinasti ini hanya berkuasa pada wilayah yang kecil. Kekuasaan Islam ini berakhir karena perpecahan dan perselisihan orang istana dalam mempeerebutkan kekuasaan. Abu Abdullah Muhammad merasa tidak senang kepada ayahnya karena menunjuk anaknya yang lain sebagai penggantinya sebagai raja. Dia memberontak dan merampas kekuasaan, dalam pemberontakan itu ayahnya terbunuh dan digantikan oleh Abdullah Ibn Sa'ad. Abu Abdullah kemudian meminta bantuan kepada ferdinand dan Issabella untuk menjatuhkannya. Dua penguasa Kristen ini dapat mengalahkan penguasa yang sah dan Abu abdillah naik tahta.
Pada periode ini meskipun Islam meskipun terpecah dalam beberapa negara tapi masih terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu dinasti Murabbitun (1086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti Murabbitun pada mulanya adalah sebuah gerakan agama yang didirikan oleh Yusuf ibn Tasyfin di Afrika utara. Pada tahun 1022 M ia berhasil mendirikan kerajaan yang berpusat di Marakesy. Ia masuk Spanyol atas undangan raja-raja Spanyol yang memikul berat perjuangan karena negerinya diserang oleh orang-orang Kristen. Ia dan tentaranya memasuki Spanyol dan berhasil mengalahkan tentara Kastilia. Karena perpecahan diantara raja-raja Spanyol akhirnya Yusuf melangkah lebih jauh untuk menguasai Spanyol dan akhirnya ia berhasil untuk itu.
Pada masa Yusuf diteruskan oleh anaknya yaitu AH yang saleh, pada masa ini timbul gairah agama yang sangat fanatik dan hal ini menimbulkan kerugian kaum Kristen, Yahudi, bahkan kaum muslim liberal. Pada masa ini karya al-Ghazali dimasukkan kedalam daftar hitam dan dibakar di Spanyol dan Maroko.22 Akan tetapi penguasa-penguasa sesudahnya sangat lemah dan akhirnya pada tahun 1143 M dinasti ini berakhir baik di Afrika Utara maupun di Spanyol. Kemudian digantikan dengan dinasti Muwahhidun. Saragossa jatuh ke tangan penguasa Kristen pada masa dinasti Murabbitun tepatnya pada tahun 1118 M. Sebenamya pada masa sesudah ini muncul kenbali dinasti-dinasti kecil tetapi tidak dapat bertahan lama, kira-kira tiga tahun. Pada tahun li46 M penguasa dinasti Muwahhidun yang berpusat di Afrika Utara mcrebut daerah ini.
Dinasti Muwahhidun datang ke Spanyol dibawah kepemimpinan Abd al-Mun'im antara tahun 1114 M dan 1154 M, kota-kota penting Spanyol jatuh ketangannya. Untuk beberapa dekade dinasti ini mengalami kemajuan.23 Kekuatan Kristen dapat dipukul mundur, akan tetapi tidak lama setelah itu Dinasti ini juga mengalami kemrosotan. Pada tahun 1212 M kekuatan-kekuatan kristen memperoleh kemenangan besar di las Navas de Tolesa. Kekalahan yang dialami Muwahhidun menyebabkan dia memilih untuk meninggalkan Andalusia dan kembali ke Afrika utara pada tahun 1235M. Kekuasaan Spanyol kembali dibawah kekuasaan-kekuasaan kecil, dalam kondisi demikian umat Islam tidak mampu bertahan dari serangan-serangan Kristen yang semakin besar. Tahun 1238 M Cordova jatuh ketangan penguasa Kristen selanjutnya pada tahun 1248 M.24
6. Periode Keenam (1248-1492 M).
Pada periode ini Islam hanya berkuasa di Granada dibawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M) peradaban kembali mengaalami kejayaan sama pada zaman Abd al-Rahman al-Narhir, akan tetapi secara politik dinasti ini hanya berkuasa pada wilayah yang kecil. Kekuasaan Islam ini berakhir karena perpecahan dan perselisihan orang istana dalam mempeerebutkan kekuasaan. Abu Abdullah Muhammad merasa tidak senang kepada ayahnya karena menunjuk anaknya yang lain sebagai penggantinya sebagai raja. Dia memberontak dan merampas kekuasaan, dalam pemberontakan itu ayahnya terbunuh dan digantikan oleh Abdullah Ibn Sa'ad. Abu Abdullah kemudian meminta bantuan kepada ferdinand dan Issabella untuk menjatuhkannya. Dua penguasa Kristen ini dapat mengalahkan penguasa yang sah dan Abu abdillah naik tahta.
Ferdinand dan Isabella yang telah mempersatukan dua kerajaan besar dengan perkawiunannya itu tidak merasa puas. Keduanya ingin merebut kekuasaan terakhir umat islam di Spanyol, Abu Abdillah tidak kuasa menahan serangan dari dua penguasa Kristen ini dan kemudian ia mengaku kalah untuk menyerahkan kekuasaannya pada Ferdinan dan Isabella. Abu Abdillah dialah yang menyerahkan kunci pintu kota Granada kepada kedua raja suami istri itu dan meninggalkan tumpah darahnya dan kerajaan yang didirikan nenek moyang nya dengan susah payah. Dia meninggalkan Spanyol dengan air mata yang berlinang berangkat ke Afrika dan hidup melarat disana. Bukit ketinggian tempat dia meratap sampai sekarang diabadikan oleh orang Spanyol dengan nama “ air mata orang Arab yang akhir”. Dengan demikian berakhirlah seluruh kekuasaan Islam disana.
D. Kehidupan Politik dan Pemerintahan.
Masa Andalus pada mulanya dikuasai oleh para komandan penakluk Arab, pada masa ini merupkan masa pertentangan yanbg antara berbagai golongan mereka. Oleh karena itu tidak ada sesuatu yang patut utnuk dicatat sebagai laju pembangunan pada wilayah ini. Ketika itu negeri Andalus secara resmi merupkan bagian dari kekuasaan Bani Umayah. System administrasi kekuasaan barat tidak jauh berbeda dari system kekuasaan di timur. Jabatan penting di khalifahan biasanya dipegang secara turun temurun. Walaupun kadang-kadang para bangsawan memilih orang-orang yang mereka sukai. Seorang hajib (pengurus rumah tangga) berada diatas kedudukan para wazir. Ia menjadi perantara komunikasi antara mereka para wazir dan khalifah. Setiap wazir bersama beberapa khuttab (sekretaris) bawahannya menanggung jawab kantor kementrian. Provinsi dipimpin oleh seorang gubernur sipil dan militer yang disebut dengan wali. Kota-kota penting juga berada dibawah kekuasaan para wali.
Peradilan dijalankan secara langsung oleh khalifah, yang kemudian mendelegasikan wewenang kepada para qadhi, dipimpin oleh qadl al-qudhat yang berkedudukan dipusat pemerintahari. Kasus-kasus kriminal dan kejahatan domestik di adili oleh seorang hakim khusus yang disebut shahib al-syurthah. Hakim khusus yang lainnya adalah shahih al-muzallim menerima pengaduan terhadap orang yang kecewa pada pelayanan publik. Hukuman yang biasanya diputuskan dalam suatu kasus adalah denda, skorsing, penjara, pemotongan anggota tubuh, hukuman mati merupakan hukuman final. Muhtasib merupakan jabatan yang sangat unik, se.ain mengarahkan polisi juga sebagai pengawas perdagangan dan pasar juga sebagai pemeriksa timbangan dan pasar serta mengurusi masalah-masalah perjudian, seks, amoral dan busana yang tidak layak tampil dikawasan umum.
E. Perkembangan Kota Dan Seni.
Pemerintahan Bani Umayah 11 memberi kesempatan kepada seluruh penduduk Andalusia baik yang muslim maupun non muslim untuk membangun negerinya sehingga negeri itu bisa menempatkan Cordova sejajar Konstantinopel dan Baghdad sebagai pusat peradaban. Cordova menjadi kota yang sangat penting sejak Samah ibn Malik al-Khulani menjadikan kota ini menjadi ibu kota propinsi menggatikan Sevilla pada tahun 100/719. la memugar beberapa bangunan penting yang ada dikota tersebut. Sangat penting untuk mempublikasikan arsitektur di Cordova Spanyol, salah satunya adalah bangunan masjid Jami'di Cordova Spanyol, dibangun pada Tahun 784-789 M dan diperluas serta di pugar pada Tahun 961-966 M dan 987-989 M guna menampung penduduk Ibu kota Khalifah Spanyol.
Pada saat al-Dakhil berkuasa, Cordova menjadi ibukota negara, ia membangun kota tersebut dan mengalirkan air dari danau-danau, gunung-gunung lewat pipa-pipa dan parit ke rumah-rumah penduduk serta ke daerah pertanian. Sepeninggal al-Dakhil Cordova menjadi kota yang terus berkembang dan terkemuka diseluruh dunia. Semua karya religius di Spanyol telah musnah kecuali bangunan paling tua dan paling indah yailu masjid Cordova yang mana fondasinya dibangun oleh Abd al-Rahman al-Dhakhil pada 786 diatas situs gereja Kristen Romawi. Model bangunan arsitektur ini bergaya Suriah, sedangkan bentuk menara menggunakan model Afrika, sementara penyempurnaan bangunan Masjid disempurnakan pada Tahun 793 yang dipimpin oleh anaknya yang bernama Hisyam I, kemudian dilengkapinya dengan menara bundar.
F. Komposisi Penduduk.
Pada masa Andalusia dibawah kekuasaan pemerintah Arab, keadaan penduduknya sangat beerlainan. Lebih-lebih para pendatang Arab yang menaklukkan andalus terdiri dari beberapa kabilah yang berasal dari berbagai daerah Arab. Mereka datang masih membawwa sisa-sisa penyakit pra Islam yang belum lenyap sama sekali dialam pikirannya, walaupun Islam telah menghapuskan penyakit-penyakit tersebut. Diantara penyakit yang paling parah adalah keluargaisme, sukuisme, kabialahisme dan fanatisme. Kedatangan bangsa Arab yang sangat ekstrim sehingga mengakibatkan pragmentasi situasi d kondisi terhadap kebudayaan mereka sehingga mempengaruhi pola sikap dan tindakan terhadap Andalusia, bahkan membagi penduduk terutama berhubungan dengan agama, jenis, bangsa dan struktur masyarakat. Kemudian pokok masalah tersebut dibagi sebagai berikut:
1. Orang Muslim Di Andalusia.
Orang muslim yang menaklukkan Andalus terdiri dari orang telah memeluk Islam sejak kedatangannya di Afrika Utara. Orang Arab yang merupakan golongan minoritas dalam pasukan muslim tersebut adalah komando. Orang. muslim sudah haraag.ieiitu_menjadi pihak_penguasa.karena datang sebagai penakluk, baik yang berkebangsaan Arab maupun yang berkebangsaan Berber. Tidak mengherankan apabila kaum muslim yang memeluk Islam itu adakalanya yang didorong oleh keinginau lurus dan adakalanya yang didorong karena kepentingan duniawi. Orang Arab diAndalus terdiri dari dua golongan yang saling bermusuhan yaitu orang Qeis yang berasal dari daerah Syam dan syiria dan orang-orang yang berasal dari daerah Yaman. Dari kedua golongan ini ada yang memberi nama Ahlul Balad artinya orang-orang negeri. Orang Berber juga terdiri dari dua golongan yaitu Butr dan Brens, masing-masing sangat fanatik pada golongannya sendiri. Kadang mereka membela orang Arab Yaman dan kadang mereka membela kaum Arab Syam.
2. Orang Peranakan.
Sebutan ini berlaku pada mereka yang lahir dari bapak ibu berlainan kebangsaan yaitu keturunan Spanyol atau pribumi yang memeluk Islam. Sedangkan orang tua mereka yang memeluk Islam pada saat penaklukan dinamakan "Musalamah" sebutan itu mempunyai pengertian orang yang diperlakukan baik. Jadi kedatangan orang Arab untuk menaklukkan Andalusia dengan cara baik, tujuannya tiada lain memperdalami ajaran Agama Islam atau kadang-kadang disebut dengan "musalamin", artinya orang Arab memperlakukan secara baik-baik. Oleh karena itu, perkembangan Islam di Andalusia semakin pesat dengan menggunakan cara-cara santun dan baik untuk mendapatkan ajaran-ajaran Agama sehingga keturunan pribumi betul-betul terlaksana dengan baik.
2. Orang Nasrani.
Pada masa itu sebutan Nasrani dikenakan pada mereka orang-orang yang bermukim di Andalus yang berada dikawasan yang tidak termasuk kekuasaan Islam. Sebutan nasrani tidak membeda-bedakan antara orang Goth, Romawi, Prancis atau Eropa lainnya. Melainkan dikenakan pada mereka yang memeluk agama Nasrani. Mereka juga disebut dengan orang "Ajam" karena bahasa yang mereka gunakan bukan bahasa Arab. Disamping sebutan Nasrani dan "Ajam, orang-orang yang keluar atau yang tidak termasuk pemerintahan muslimin di Andalus disebut juga dengan "Aluj" yang berarti orang yang kafir bukan Arab.daerah pemukimannya dinyatakan oleh orang muslim sebagai " Darul Harb" yaitu daereah perang. Dengan pernyataan status itu maka orang muslim Arab selalu menganggap dirinya dalam keaadaan perang dengan orang Nasrani.
4. Orang Dzimini.
Dzimmi berasal dari kata dzimmah yang berati tanggungan, yaitu. orang Yahudi atau nasrani yang sedia h'idup di negeri dibawah kekuasaan kaum muslim dengan syarat-syarat tertentu mereka dilindungi, di tanggung dan dijamin keselamatannya. Mereka juga mendapatan kelonggaran ibadah menurut agamanya masing-masing. Di Andalus orang dzimmi kadang-kadang disebut juga al-Mu'ahadun, artinya orang-orang yang terikat perjanjian. Penamaan ini dilekatkan pada saat penaklukan dan pemimpinnya mengadakan perjanjian tertentu dengan pemimpin pasukan muslim Arab.seiain orang Nasrani dan Yahudi tidak bisa diperoleh status ahludz- dzimmah. Orang Nasrani dan Yahudi yang hidup didaerah kekuasaan muslimin Arab di Andalus, jika tidak mengerti bahasa Arab termasuk orang Ajam Andalus.
5. Orang Yahudi.
Orang Yahudi pada dast rnya mempunyai status yang sama dengan orang Nasrani. Hanya diantaera mereka banyak yang memperoleh kedudukan yang lebih baik setelah penaklukan Andalus selesai. Hal ini disebabkan besarnya bantuan mereka pada masa penaklukan berlangsung. Orang muslim Arab tidak mengejar-ngejar mereka dan tidak pula mengambi I harta mereka tanpa hak. Sikap penguasa muslim pada mereka merupakan kebalikan sikap penguasa Goth sebelunya. Orang-orang Yahudi bermukim dikota kota besar Andalus seperti kebiasaan mereka dinegeri mana saja Di Andalus sampai saat ini masih terdapat orang-orang kafir yang menyembah berhala dan mereka tidak menerima hak-hak yang dperoleh oleh orang-orang Ahlul Kitab yakni Yahudi dan Nasrani.
G. Kemajuan Peradaban.
Dalam masa tujuh abad lamanya umat Islam di Spanyol telah banyak mempunyai kejayaan, yang mana kejayaan ini akan berpengaruh pada kehidupan benua Eropa pada masa yang akan datang menjadi maju dan lebih komplek, diantaranya kemajuan yang diperoleh adalah: kemajuan intelektual, kemajuan filsafat, kemajuan senl dan bahasa, sains dan fiqh.
1. Kemajuan Intelektual.
Spanyol adalah sebuah negeri yang subur yang mempunyai banyak sungai, yang mana kesuburan itu mengnasilkan ekonomi yang tinggi yang pada gilirannya menelorkan para pemikir yang hebat, majemuknya masyarakat Spanyol yang terdiri dari beberapa suku dan bangsa memberikan saham intelektual pada terbentuknya lingkungan budaya andalusia yang melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra dan pembangunan fisik yang luar biasa. Masyarakat Spanyol yang berasal dari Afrika menjadi tawanan Jerman dan di jual terhadap penguasa Islam untuk dijadikan tentara bayaran Yahudi, Kristen Muzareb yang herbudaya Arab, dan Kristen yang masih menentang terhadap Islam. Semua komunitas tersebut ada pengecualian untuk memberikan saham intelektual terhadap terbentuknya lingkungan budaya Andalus yang melahirkan karya ilmiah.
2. Kemajuan Pemikiran Filsafat.
Minat mengembangkan ilmu dan filsafat mulai di kembangkan pada abad ke-9 pada masa pemerintahan penguasa bani Umayah ke-5, Muhammad Ibn Abd al-Rahman (832-886 M). Spanyol merupakan jembatan yang menghubungkan pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa. Kemajuan filsafat, baik filsafat Yunani maupun Filsafat Islam, bahkan masa kejayaan Islam, para pemikir Islam Spanyol banyak menerjernahkan buku Filsafat Yunani. Atas inisiatif dari al-Hakam (961-976 M) karya-karya ilmiah dari timur diimpor dalam jumlah besar, sehingga Cordova dengan perpustakaan yang besar mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di dunia Islam. Mereka mempersiapkanya semuanya untuk melahirkan para filosof sesudahnya, tokoh pertama yang menjadi filosuf adalah Ibnu Bajjah, tokoh utama kedua adalah Abu Bakar Ibn Tufail. Pada akhir abad ke-12 muncul tokoh filosuf pengikut Aristoteles yaitu Ibn Rusyd.
3. Kemajuan Ilmu Pengetahuan Sains.
Ilmu-ilmu astronomi, kedokteran, musik dan Iain-lain juga berkembang sangat baik. Abbas Ibn Farnas tennasyhur dalam ilmu kimia dan Astronomi. la adalah orang yang terkenal menemukan pembuatan kaca dengan batu. Ibrahim Ibn Yahya al-Naqqas terk.enal deigan ilmu astronomi, ia'dapat menetukan kapan terjadinya gerhana matahari dan berapa lamanya. la juga telah berhasil membuat teropong bintang yang dapat menentukan jarak antar tata surya dan bintang-bintang. Ahmad Ibn Ibas adalah orang yang ahli dalam bidang obat-obatan. Umm al-Hasan Bint Abi Ja'far adalah wanita yang ahli dalam bidang kedokteran. Ahli kedokteran tidak hanya datang dari umat Islam sendiri, dari kalangan Yahdi mempunyai seorang ahli kedokteran bernama Musa Ibn Maimun yang terkenal dengan sebutan (Maimonides) dan dia juga menghasilkan karya-karya yang lain.
Dalam bidang sejarah dan geografi, Ibn Jubair dari Valensia (1145-1228 M) menulis negri-negeri muslim serta Ibn Batutoh (1304-1377 M) yang pernah berlayar sampai Nusantara. Ibn al-Khatib (1317-1374 M) menyusun riwayat Granada sedangkan Ibn Khaldun dari Tunis adalah penulis filsafat sejarah. Nama-nama tersebut sebagaian nama besar orang dalam bidang sains. Tokoh dalam bidang kedokteran diantaranya Ibn Sina atau Avicenna merangkap juga sebagai filosuf muslim. Ibnu Mansur adalah penulis kedokteran muslim yang juga menemukan dan menjelaskan sekitar 585 jenis obat-obatan yang mendapatkan ilmu pengetahuan dari Persia, Syiria, Yunani, Arab dan india.
4. Kemajuan Pengetahuan Madzhab Fiqh.
Dalam bidang fiqh Spanyol dikenal dengan penganut madzhab Maliki, yang memperkenalkan madzhab ini disana adalah Ziyad bin Abd al-Rahman. Perkembangan selanjutnya adalah ditentukan oleh Ibnu Yahya yang menjadi Qadhi pada masa Hisyam, ahli-ahli fiqh lainnya adalah: Abu bakar Ibn al-Quthiyah, Mundzir bin Sa'id al-Baluthi dan Ibnu Hazm yang terkenal.
4. Kemajuan Musik Dan Kesenian.
Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam mencapai kecermelangan dengan tokohnya al-Hasan Ibn nafTyang dijuluki Zaryab. la adalah seorang ahli seni yang sering tampil dilingkungan istana, ia adalah orang yang sangat terkenal sampai kepelosok negeri. Kemasyhurannnya disebabkan ilmu yang ia miliki kepada anak-anaknya dan juga kepada budak-budak.
6. Kemajuan Bahasa Dan Sastra.
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di Spanyol, bahasa Arab dapal ditcrima dengan baik oleh sebagian besar orang Spanyol dan terlebih-lebih orang Arab sendiri, orang-orang disini sangat terampil dalam bahasa ini baik dari ketrampilan bahasa maupun tata bahasa. Banyak ahli-ahli bahasa yang terkenal diantaranya: Ibnu Malik yang mengarang kitab al-Fiyah, Ibnu Khuruf, Ibnu al-Hajj, Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan Ibn Usfur dan Abu Hayyan al-Ghamathi.Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman banyak bermunculan karya sastra diantaranya al-"Iqd al-Farid karya Ibn Abi Rabbih, kitab al-Qalaid karya al-Fatih Ibn Khaqan.
H. Faktor-Faktor Pendukung Kemajuan.
Pada dasarnya Spanyol mempunyai kemajuan yang luar biasa dikarenakan para pemimpinnya adalah orang-orang kuat, berwibawa dan mampu menyatukan umat Islam. Keberhasilan politik para pemimin itu ditunjang oleh kebijaksanaan penguasa lainnya yang mempelopori kegiatan ilmiah. Toleransi beragama ditegakkan dan dijunjung tinggi bagi para penganut agama sehingga mereka sangat membantu dalam mewujudkan peradaban Arab Islam di Spanyol. Pemrintahan Islam menyerahkan urasan agama mereka sepenuhnya tanpa adanya pengekangan sampai mereka diberi kewenangan mendirikan kehakiman tersendiri yang menangani masalah khusus tentang masalah sesuai dengan agama mereka. Dengan diterapkannya tolereansi agama maka kehidupan akan menjadi stabil dikarenakan para kelompok yang satu dengan yang lain dapat saling bekerja sama.
Persaingan antara Bagdad dan Spanyol tidak selalu berupa pepejangan, hubungan dalam ilmu pengetahuan, para sarjana mengadakan perjalanan dari ujung barat wilayah Islam sampai ujung timur sambil membawa buku-buku dan gagasan.walaupun umat Islam terpecah dalam satuan politik mereka masih terjalin kesatuan agama dan budaya Islam. Pada periode akhir kekuasaan Islam di Andalusia meskipun Islam telah terpecah-peccah menjadi beberapa kerajaan kecil hal ini dinilai tidak mundurnya peradaban bahkan disebutkan pada masa ini merupakan masa puncaknya ilmu pengetahuan dan budaya. Pada masa ini kerajaan-kerajaan kecil mendirikan pusat peradaban baru yang mana antara satu dengan yang satunya saling mengunguli dan bersaing.
I. Penyebab Kemunduran Dan Kehancuran.
Penyebab kemunduran dan kehancuran. pertama, konflik Islam dengan kristen. adanya konflik Islam dengan kristen merupakan salah satu penyebab kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol. Hal ini disebabkan karena para penguasa Musjim tidak melakukan Islamisasi secara menyeluruh mereka sudah puas hanya menarik upeti dari para penguasa Kristen. Membiarkan mereka mempertahankan adat mereka termasuk posisi herarki tradisional. Pertimbangan para pemimpin Islam waktu itu adalah asal tidak ada perlawanan senjata. Kehadiran orang-orang Arab malah menambah semangat kebangsaan orang kristen. Seiring berjalannya waktu hal tersebut kehidupan negara Islam Spanyol tidak pernah berhenti dari pertentangan antara Islam dan Kristen sampai umat Islam hengkang dari negeri Spanyol.
Selanjutnya bagian yang kedua, tidak adanya Ideologi pemersatu. Pemerintahan Islam Spanyol dengan menjalankan politiknya tersendiri tidak pernah memberlakukan seorang muallaf sebagai orang yang sederajat. Mereka masih memberi gelar pada mereka istilah 'ibad dan muwalladun pada mereka yang masih muallaf, suatu ungkapan yang dinilai sangat merendahkan bagi harga diri suatu bangsa. Dari hal ini menjadikan perdamaian tergCrogoti dan akhirnya menjadi rusak. Masalah ini juga mengundahg dampak yang besar dalam ekonomi, hal ini disebabkan tidak adanya figur yang menjadi personifikasi ideologi. Ketiga, kesulitan ekonomi. Pada masa pemerintahan Islam di Spanyol dan ini terjadi pada paruh kedua, para penguasa sibuk membangun kota dan mengembangkan ilmu pengetauan sehingga mereka lupa akan pentingnya membina ekonomiakhirnya timbul masalah ekonomi yang sangat memberatkan dan hal ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terlebih pada kondisi politik dan militer. Empat, tidak jelasnya sistem pearalihan kekuasaan. Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan dikalangan ahli waris. Dan bahkan karena inilah kekuasaan Bani Umayah runtuh dan munculnya Muluk al-Thawaif dan pemerintahan Islam terpecah-pecah dan akhirnya dapat dikalahkan. Lima, keterpencilan. Spanyol merupakan negara yang terpencil dari kekuasaan Islam yang lain, sehingga sering kali ia berjuang sendirian tanpa adanya yang membantu dari kerajaan yang lain, kecuali dari afrika utara. Dengan demikian tidak ada kekuatan alternatif yang dapat membendung ketika penguasa Kristen mengadakan perlawanan.
J. Pengaruh Peradaban Spanyol Islam Di Eropa.
Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini tidak bisa terlepaskan dengan campur tangan Islam pada masa lalu. Spanyol. Merupakan tempat utama Eropa untuk menyadap ilmu pengetahuan. Pada masa Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini tidak bisa terlepaskan dengan campur tangan Islam pada masa lalu. Spanyol merupakan tempat utama Eropa untuk menyadap ilmu pengetahuan. Pada masa ini Spanyol sudah jauh melampaui.negara lain dalam kemajuannya. Pemikiran yang telah digagas oleh para filosuf Islam telah berpengaruh besar dalam menjadikan Eropa terbebas dari pemikiran taqlid. Eropa pada era modern belm bisa betul-betul memahami asal usul intitusi penting seperti universitas yang mana hal ini dulunya berasal dari umat Islam. George Makdisi dalam sebuah bukunya mengatakan:
Membaca beberapa bab dalam sejarah kebudayaan Barat sama menariknya seperti membaca mengenai timbl dan berkembangnya universitas-universitas yang hanya merupakan kebanggaan dan kegeamaran begi mereka yang menjunjung tradisi Barat. Oleh karena itu tidak mengherankan jika klaim-klaim terhadap keungkinan adanya pengaruh umat Islam di Timur terhadap timbulnya universitas-universitas tersebut langsung ditolak secara sopan atau lebih seringnya dilewatkan begitu saja.
Pemikiran Ibn Rusyd merupakan paling mendominasi diantara sebagian pemikiran, ia adalah pengikut aliran Aristoteles, yang telah memikat orang dari pemikiran biasa ke kancah pernikiran yang bebas. Ia mengedepankan sunnatu'lah yang menurut pmikiran Islam terhadap Pantheisme dan antropomorhisme Kristen. Gerakannya aveorisme ini akhimya muncul dan menjadikan pihak gereja menolak gerakan ini. Berawal dari gerakan ini maka muncullah gerakan reformasi di Eropa pada abad ke-16 M dan gerakan rasionalisme pada abad ke-17 M. Pengaruhnya yang sangat besar pada Eropa bermula pada banyaknya para pemuda Kristen Eropa yang belajar di Universitas-univeisitas Islam di Spanyol. Seperti universitsas Granada, Seville, Cordova, Malaga dan Salamanca. Dalam masa studinya para pelajar Kristen ini gemar melakukan penerjemahan yang pada akhirnya saat mereka telah selesai studi mereka mendirikan sekolah di negerinya masing-masing. Universitas pertama Eropa adalah universitas Paris yang didirikan pada tahun 1231 M tiga puluh tahun semenjak Ibn Rusyd wafat.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah dimulai pada abad ke-12 M menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaisance) pada abad ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa di mulai dari penerjemahan buku-buku kedalam bahasa Arab dan kemudian diterjemahkan kedalam bahasa latin. Walaupun akhimya Islam terusir dari tanah Spanyol dengan sangat kejam tetapi ia telah berhasil membidani gerakan-gerakan penting di Eropa, yang dari gerakan ini Eropa pada suatu saat akan mengalami kejayaan. Inilah proses sejarah manusia dengan penuh tantangan dan hambatan bagi menciptakan kebudayaan pada tiap-tiap bangsa dan negara sehingga Islam dengan barat khususnya negara Eropa saling bergantian untuk memajukan atas peradaban manusia sepanjang sejarah.
Kesimpulan.
Makalah ini menguraikan tentang masuknya islam di Spanyol sampai terusirnya islam dari negeri tersebut, Islam yang mula-mula datang dengan ketulusan hati dari para para pendahulunya semangat untuk mensyiarkan agama Allah dan membebaskan manusia dari peninadasan , namun lambat laun seiring dengan berjalannya waktu semangat tersebut luntur, sehingga banyak terjadi konflik didalam tubuh umat islam sendiri. Tujuan yang yang telah di canangkan oleh para pendahulunya semakin hari semakin diselewengkan, ketika kemakmuran dan kesejahtcraan hidup telah mereka rasakan dengan segala kemegahan yang ada orang islam tidak lagi mempunyai tujuan untuk mensyiarkan Islam lebih jauh lagi. Malah yang terjadi saling memperebutkan kekuasaan, kerajaan serta harta benda. Disamping itu perbedaan suku dan kebangsaan kadang-lcadang malah menjadikan sumber konflik. Hal inilah salah satu penyebab mundurnya Islam di Spanyol hingga pada akhirnya Islam harus hengkang dari sana. Selain itu faktor dari luar semangat orang -orang Kristen yang ingin memerdekakan diri dari pcnguasaan umat islam terus bcrkobar.
Kemajuan yang telah dicapai oleh umat Islam di Spanyol merupakan suatu yang pantas untuk diberi acungan jempol, produk pengetahuan Islam yang dihasilkan pada masa akhirya mcmbawa Eropa menuju sebuah kejayaan. Masyarakat Eropa khususnya masyarakat barat harus berterimkasih terhadap umat islam, karena memperkenalkan kebudayaan dan peradaban islam, bahkan mampu memberikan ilmu pengetahuan baik dari pemikiran filsafat Yunani maupun dari pemikiran Islamb sehingga literatur atau teks Yunani kuno banyak dijadikan bahan kajian dengan serta menerjemahkan buku-buku klasik. Relasi dan menukar pendapat baik Islam maupun non Islam sangat ncgosiatif dan terbuka secara demokratis. Oleh karena itu, belajar sejarah dan peradaban masa Islam klasik dengan penuh perjuangan yang serius untuk mendapatkan secara serius, walaupun dengan cara fisik maupun psikis. Pada perkembangannya, Islam di Spanyol sehingga mengalami kemunduran dan kegelapan.
Daftar Pustaka
Amin,Muhammad. Epistemologi Islam Pengantar Filsafat Pengetahuan Islam, (Jakarta:UJ Press, 2006).
Hamka, Sejarah Vmat Islam Jilid II, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975).
Hourani, Albert. Sejarah Bangsa-Bangsa Muslim, Irfan Abu Bakar (Terj), (Jakarta: Mizan, 2004).
Jurnal, Taswirul Afkar (Jakarta: LAKPESDAM.2002).
Karim, M. Abdul, Sejarah Pemikiran dan Peradaban, (Yogyakarta: Pustaka Book Publiser, 2007).
Maryam, siti. (ed), Sejarah Peradaban Islam dari masa klasik hingga modern (Yogyakarta: Jurusan SPI Fakultas Adab &LESFI.2002).
Mughni, Syafiq. A, Dinamika Intelektua Muslim Pada Abad Kegelapan, (Surabaya: LPAM, 2002).
Nakosten,Mehdi. Kontribusi Islam Alas Dunia Intelektual Barat, (Surabaya: Risalah Gusti, 2003).
Thahir. Muhammad, Sejarah Islam dari Andalus Sampai Indus (Jakarta: Pustaka Jaya, 1981).
Wan, Mohd Nor Wan, Daud. Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naguib al-Attas, (Bandung: Mizan, 2003).
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islam II, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995).
Soleh, Khudori, A. Wacana Baru Filsafat Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar